MACAM—MACAM ILMU SYAR’I Website Administrator December 12, 2024

MACAM—MACAM ILMU SYAR’I

أَقْسَامُ الْعِلْمِ الشَّرْعِيِّ

MACAM—MACAM ILMU SYAR’I

اَلْعِلْمُ الشَّرْعِيُّ ثَلَاثَةُ أَقْسَامٍ:

Ilmu syar’i terbagi menjadi tiga macam :

الْأَوَّلُ: الْعِلْمُ بِاللَّهِ وَأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ وَأَفْعَالِهِ، وَأَكْثَرُ آيَاتِ الْقُرْآنِ فِي تَقْرِيرِ هَذَا النَّوْعِ.

Pertama : ilmu tentang Alloh nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan perbuatan-Nya, dan kebanyakan ayat al-qur’an menetapkan macam ini.

الثَّانِي: الْعِلْمُ بِمَا أَخْبَرَ اللَّهُ بِهِ مِمَّا كَانَ مِنَ الْأُمُورِ الْمَاضِيَةِ.. وَمَا يَكُونُ مِنْ الْأُمُورِ الْمُسْتَقْبَلَةِ.. وَمَا هُوَ كَائِنٌ مِنْ الْأُمُورِ الْحَاضِرَةِ.

Kedua : ilmu tentang apa-apa yang Alloh khabarkan tentang perkara yang telah terjadi, perkara yang akan terjadi, dan apa-apa yang terjadi yang dapat disaksikan

وَفِي مِثْلِ هَذَا أَنْزَلَ اللَّهُ آيَاتَ الْخَلْقِ، وَقَصَصَ الْأَنْبِيَاءِ مَعَ أُمَمِهِمْ، وَآيَاتَ الْوَعْدِ وَالْوَعِيدِ، وَصِفَةَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ.

Sebagai contohnya adalah Alloh menurunkan ayat tentang penciptaan, kisah-kisah para nabi berikut umatnya, ayat-ayat ancaman dan peringatan, sifat surga dan neraka.

الثَّالِثُ: الْعِلْمُ بِمَا أَمَرَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ بِهِ مِنْ أَعْمَالِ الْقُلُوبِ كَالْإِيمَانِ وَالْيَقِينِ وَالتَّوَكُّلِ وَنَحْوِ ذَلِكَ.

Ketiga : ilmu tentang perintah Alloh dan rasul-Nya berupa amalan-amalan hati, seperti iman, yakin, tawakal dan lain sebagainya.

وَمِنْ أَعْمَالِ الْجَوَارِحِ كَالْعِبَادَاتِ وَالطَّاعَاتِ الْقَوْلِيَّةِ وَالْفِعْلِيَّةِ.

Dan diantara amal anggota badan adalah, seperti sholat, ketaa’atan berupa ucapan dan perbuatan

فِقْهُ الْعِلْمِ الشَّرْعِيِّ:

Fiqih ilmu syar’i :

الْعَلَمُ خَمْسَةُ أَنْوَاعٍ:

Ilmu itu ada lima macam :

1 – عِلْمٌ هُوَ حَيَاةُ الدِّينِ وَأَصْلُهُ، وَهُوَ عِلْمُ التَّوْحِيدِ.

Ilmu sebagai kehidupan agama yang pondasinya, yaitu ilmu tauhid

2 – عِلْمٌ هُوَ غِذَاءُ الدِّينِ، وَهُوَ عِلْمُ الْإِيمَانِ، وَالذِّكْرِ وَالْوَعْظِ، وَالتَّفَكُّرِ فِي الْآيَاتِ الْكَوْنِيَّةِ، وَالْآيَاتِ الْقُرْآنِيَّةِ.

Ilmu sebagai gizinya agama yaitu ilmu iman, dzikir, nasehat, berfikir terhadap ayat-ayat kauniyah dan ayat qur’aniyah.

3 – عِلْمٌ هُوَ دَوَاءُ الدِّينِ، وَهُوَ عِلْمُ الْمَسَائِلِ الشَّرْعِيَّةِ، وَالْفَتْوَى.

Ilmu sebagai obatnya agama, yaitu ilmu tentang permasalahan syari’at dan fatwa

4 – وَعِلْمٌ هُوَ دَاءُ الدِّينِ، وَهُوَ كُلُّ قَوْلٍ عَلَى اللَّهِ بِلَا عِلْمٍ.

Ilmu tentang penyakitnya agama yaitu segala sesuatu perkataan tentang Alloh tanpa ilmu

5 – وَعِلْمٌ هُوَ هَلَاكُ الدِّينِ وَأَهْلِهِ، وَهُوَ عِلْمُ السِّحْرِ وَالْكِهَانَةِ، وَالْبِدَعِ وَالْفَوَاحِشِ وَنَحْوِهَا.

Ilmu tentang penghancur agama dan umatnya, yaitu ilmu sihir, perdukunan, bid’ah, perbuatan keji dan yang lainya.

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. ( Qs. Muhammad 19 )

{قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنزلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (33) }

Katakanlah, “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) kalian mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui.” ( Qs. Al-A’raf 33 )

أَوَّلُو الْأَمْرِ: الْمُرَادُ بِأُوَّلِي الْأَمْرِ الْأُمَرَاءُ الْمُتَّقُونَ.. وَالْعُلَمَاءُ الرَّبَّانِيُّونَ.

Ulil amri : yang dimaksud ulil amri adalah pemimpin-pemimpin yang bertakwa dan ulama’ yang rabbani

فَهَؤُلَاءِ هُمْ الْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ:

Maka mereka adalah para pejuang di jalan Alloh

اَلْأُمَرَاءُ الْمُتَّقُونَ بِأَيْدِيهِمْ.. وَالْعُلَمَاءُ الرَّبَّانِيُّونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ.

Para umara bertakwa dengan tanganya dan ulama’ rabbani bertakwa dengan lesanya

وَالْأُمَرَاءُ يَرْجِعُونَ إلَى الْعُلَمَاءِ الرَّبَّانِيُّونَ فِيمَا أَشْكَلَ عَلَيْهِمْ، فَعَادَ الْأَمْرُ إلَى فَضْلِ الْعِلْمِ وَالْعُلَمَاءِ، وَأَنَّهُمْ أَئِمَّةُ النَّاسِ الَّذِينَ يُقْتَدَى بِهِمْ، وَيَهْتَدِي بِسَبَبِهِمْ الضَّالُّ، وَيُشْفَى الْعَلِيلُ، وَيَتَعَلَّمُ الْجَاهِلُ.

Dan umara kembali kepada ulama’ rabbani dalam urusan yang sulit bagi mereka, maka urusan kembali kepada yang memiliki fadhilah ilmu dan ulama’, dan sesungguhnya para ulama’ itu adalah pemimpin manusia yang mana ia menjadi ikutan, memberi petunjuk sebab manusia hakikatnya tersesat, memberi obat dari penyakit dan memberi ilmu dikala bodoh ( tidak tahu )

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (59)

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.( Qs. An-Nisa 59 )

الكتاب: موسوعة الفقه الإسلامي

المؤلف: محمد بن إبراهيم بن عبد الله التويجري